SELF-DISCOVERY TEST: KNOW YOUR PATH
Terinspirasi dari event yang gw lihat kemarin malam, gw
mendapat ide untuk menuliskan sedikit rangkumannya di blog. Untuk yang suka
dengan hal-hal berbau self-improvement
mungkin akan suka dengan artikel ini.
Event ini mengangkat tema mengenai self-discovery untuk lebih mengenal kepribadian dan minat diri sehingga dapat
mengetahui karir yang cocok.
Jadi inti dari event ini menurut gw adalah membahas tes
di klob.id yang terdiri dari 3 tes yaitu; Kepribadian
Kerja, Minat Kerja, dan Nilai Kerja, meskipun ada juga
pembahasan mengenai hal lain yang berkaitan dengan psikologi.
Hampir semua orang memiliki kekhawatiran mengenai
dunia kerja. Mau kerja jadi apa? Apakah pekerjaan yang akan diambil nanti
sesuai dengan minat? Wajar sebenarnya kita memiliki kekhawatiran tersebut.
Kenapa?
6 tahun: Perkembangan awal
15 tahun: Pendidikan formal (SD-kuliah)
32 tahun: Dunia kerja
14 tahun: Retirement
Di atas merupakan waktu rata-rata yang manusia
habiskan dalam fase-fase perkembangan yang penting dalam hidupnya, dimana dunia kerja memakan waktu yang paling lama,
32 tahun, dengan anggapan kita memasuki dunia kerja pada umur 23 tahun
sampai pensiun (rata-rata di umur 65 tahun). Untuk yang kerja kantoran, bisa
bekerja 8 jam per hari, atau /3 hari, belum lagi yang lembur, Sabtu/Minggu juga
bekerja. Kebayang kan seberapa banyak waktu yang kita habiskan untuk bekerja?
Oleh karena itu, semua orang pasti menginginkan untuk menjalaninya dengan
senang dan enjoy, salah satu caranya adalah dengan bekerja di bidang yang kita
sukai atau sesuai dengan minat kita.
Selanjutnya kita membahas mengenai “ideal”, contohnya
adalah saat perusahaan mencari orang yang tepat untuk bekerja atau saat kita
berbicara mengenai pasangan yang ideal.
Sesuatu yang kita anggap ideal adalah sesuatu yang
memiliki kriteria yang kita inginkan, dimana pada dasarnya memiliki 4 hal,
yaitu:
1.
What
Yaitu pengetahuan
yang dimiliki dan apa yang diketahui oleh seseorang
2.
Why
Berhubungan dengan karakteristik personal, seperti apa seseorang, alasan-alasan
dibalik seseorang melakukan sesuatu.
3.
Action
Perilaku
atau hal-hal yang ditampilkan sehingga orang lain bisa melihat atau merasakannya.
4.
Experience
Berupa track record, apa yang sudah
dilakukan atau dijalani
What dan Why adalah sesuatu
yang ada di dalam diri seseorang. Orang lain dapat mengetahui What
dan Why dengan melihat melalui Action dan Experience (action, skill,
behaviour yang dilakukan). Contohnya kita dapat mengetahui wawasan seseorang (What)
saat sedang berdiskusi, dari tindakan orang tersebut (Action), atau lewat
pendidikan formal dan informal yang telah ia jalani (Experience).
Hal ini berhubungan dengan Teori Gunung Es (Iceberg Theory), dimana manusia itu seperti gunung es, hanya sebagian kecil dari seseorang yang
nampak di permukaan, sisanya tidak terlihat (di dalam air). Padahal hal-hal
yang tidak terlihat itulah yang banyak mempengaruhi apa yang ditampilkan di
luar.
Beberapa contoh hal-hal yang tidak terlihat dari luar
yaitu:
a.
Kebutuhan
(contoh kebutuhan untuk aktualisasi diri atau diterima orang lain),
b.
Nilai
(contoh nilai agama, kemanusiaan),
c.
Kepercayaan
(contoh percaya pada prinsip nothing is imposible),
d. Perasaan
dan emosi (contoh saat seseorang sedang senang atau marah akan mempengaruhi apa
yang tampak di luar),
e. Preferensi
(contoh lebih suka sendiri atau menghabiskan waktu dengan orang lain)
f.
Persepsi.
Tidak ada yang salah dari setiap hal di atas
seseorang, setiap orang berhak memiliki pilihan masing-masing entah itu lebih
suka menghabiskan waktu sendiri atau dengan orang lain. Pilihan inilah yang akan
menjadi alasan utama seseorang untuk menikmati atau tidaknya dalam melakukan
suatu pekerjaan.
Kenapa sih kita perlu
mengetahui Why? Sehingga
kita bisa mengetahui strength yang kita punya dan challenge di bagian tertentu
sehingga bisa memudahkan kita dalam melakukan sesuatu dan beradaptasi.
---------------------------------------------------------------------------------------------------------
Selanjutnya kita akan membahas mengenai tes di klob.id yang terdiri dari profil minat, kepribadian, dan nilai kerja. Setelah melalui ketiga tes ini, kita akan lebih memahami aspek Why dari diri kita.
Selanjutnya kita akan membahas mengenai tes di klob.id yang terdiri dari profil minat, kepribadian, dan nilai kerja. Setelah melalui ketiga tes ini, kita akan lebih memahami aspek Why dari diri kita.
Profil Minat Kerja
Profil ini menunjukkan tipe pekerjaan yang paling
cocok untuk seseorang, terdiri dari 6 profil dimana hasilnya akan diambil dari 3
profil tertinggi
1.
Praktis
· Menyukai
pekerjaan yang memerlukan keterampilan menggunakan alat-alat dan bersentuhan
dengan benda-benda
2.
Analitis
·
Menyukai
pekerjaan yang berkaitan dengan kemampuan analisis.
·
Senang
mencari informasi dan fakta sampai ke akarnya.
·
Menghargai
ilmu pengetahuan.
·
Melihat
diri sebagai orang yang spesifik, ilmah, dan rasional.
3.
Kreatif
· Menyukai
pekerjaan yang berkaitan dengan kemampuan daya cipta dan membutuhkan ide-ide
kreatif (meski bukan berarti harus menjadi seniman).
·
Senang
bekerja tanpa harus mengikuti aturan yang kaku.
·
Menghargai
kebebasan berekspresi, menghargai seni, dan kreativitas.
·
Melihat
diri sebagai orang yang ekspresif, orisinil, dan bebas.
4.
Sosial
·
Menyukai
pekerjaan yang memerlukan interaksi dengan orang lain.
5.
Kompetitif
· Menyukai
pekerjaan yang membutuhkan persaingan dan memiliki pemenang.
6.
Konservatif
·
Menyukai
pekerjaan terkait dengan data, detail, dan struktur.
· Menikmati
rutinitas dan senang bekerja dengan keteraturan dan prosedur yang jelas (jika
belum ada prosedur maka cenderung akan membuat sendiri prosedur agar teratur).
·
Menghargai
efisiensi dan keteraturan.
·
Melihat
diri sebagai orang yang teratur dan terencana.
Profil Kepribadian Kerja
Profil yang menunjukkan perilaku atau respon individu
saat berada di dunia kerja, terdiri dari 5 profil dimana hasilnya akan diambil
dari 1 profil tertinggi.
1.
Busy person
Suka mengerjakan banyak hal sekaligus, tidak mementingkan hasil yang perfect.
2.
Social person
Suka pekerjaan yang memerlukan interaksi dengan orang
lain.
3.
Energetic person
Antusias dan insiatif, mengerjakan sesuatu tanpa ada
perintah.
4.
Perfectionist person
Mengerjakan sesuatu dengan teliti, berdasarkan
prosedur.
5.
Cool person
Selalu tenang, meskipun ada masalah akan tetap tenang.
Mengetahui kepribadian kerja bukan cuma agar kita
lebih tahu mengenai diri kita sendiri, tapi juga untuk lebih memahami
kepribadian teman kerja agar nantinya dapat beradaptasi. Contoh busy atau energetic
person dan perfectionist person. Busy dan energetic person senang melakukan
pekerjaan dengan cepat, berbeda dengan perfectionist person yang mengerjakan
sesuatu dengan hati-hati, sehingga diharapkan jika kepribadian ini bertemu bisa
saling adaptasi dengan kepribadian lainnya.
Profil Nilai Kerja
Profil yang menggambarkan nilai-nilai pribadi yang
penting bagi individu terkait pekerjaan. Apa saja yang dianggap penting.
Terdiri dari 14 profil dimana hasilnya akan diambil dari 3 profil tertinggi.
1.
Prestasi
2.
Peduli sesama
3.
Kesehatan dan aktivitas fisik
4.
Kekeluargaan/tradisi
5.
Ilmiah
6.
Kebersamaan
7.
Kreativitas
8.
Kerendahan hati
9.
Privasi
10.
Spiritualitas
11.
Peduli lingkungan
12.
Finansial
13.
Kemandirian
14.
Tanggung jawab
Profil nilai kerja mempengaruhi kecocokan individu
dengan lingkungan kerjanya. Menurut penelitian, orang yang lebih kualitif di
perusahaan adalah yang mempunyai value yang sama dengan perusahaan tempat dia
bekerja. Contoh bekerja di start up membutuhkan pace yang cepat dan inisiatif
tinggi sehingga dianggap kurang cocok dengan seseorang yang memiliki nilai
tradisi dan kebersamaan. Bukan berarti tidak bisa, tetapi membutuhkan adaptasi
yang lebih banyak.
---------------------------------------------------------------------------------------------------------
Nah setelah mengetahui Why kita dari tes profil di atas, kita lanjut membahas mengenai Action, dimana Action bisa dibagi menjadi 2, yaitu hard skill dan soft skill.
Nah setelah mengetahui Why kita dari tes profil di atas, kita lanjut membahas mengenai Action, dimana Action bisa dibagi menjadi 2, yaitu hard skill dan soft skill.
1. Hard skill
Merupakan keahlian yang berhubungan dengan teknis. Contohnya
adalah keahlian di bidang digital. Menurut penelitian di tahun 2017, Top in
Demand Digital Skills In Indonesia adalah:
1. Big
data
2. Cloud
computing
3. Software
and user testing
4. Middleware
and integration software
5. Mobile
development
2. Soft skill
Merupakan keahlian dalam hal manajemen, kepemimpinan,
interaksi dengan orang lain, dan lainnya. Contohnya berupa skill-skill dasar yaitu:
1. Interaction
essentials
2. Decision
making
Dimana
memerlukan proses yang panjang dari mengumpulkan data dst
3. Planning
and organizing
4. Costumer
focus
Dimana yang
disebut customer disini tidak harus selalu konsumen, bisa juga mengarah ke orang
lain contohnya ketika kita sedang belajar kelompok, customer kita adalah orang
lain yang ada di dalam kelompok belajar.
Selain
skill-skill dasar di atas, terdapat pula skill-skill yang dibutuhkan dalam
memimpin orang lain, yaitu:
5. Influencing
others
6. Delegation
and empowerment
7. Coaching
8. Facilitating
change
Hard skill dan soft skill bisa didapatkan dengan cara
mengikuti pelatihan ataupun terjun langsung dan mempraktekkannya di kehidupan.
Setelah kita mengetahui What, Why, dan mempraktekannya
melalui Action, selanjutnya yang kita lakukan adalah mengumpulkan Experience. Dalam mengumpulkan
Experience kita mengambil kesempatan untuk mempraktekkan ketiga hal sebelumnya
sehingga di akhir kita akan mendapatkan track
record. Yang perlu digarisbawahi adalah Experience yang kita lalui tidak harus selalu sempurna. Bisa juga
di saat kita mengumpulkan Experience, kita mengalami kegagalan. Namun
sebenarnya dari kegagalan itu lah kita bisa lebih mengasah dan memperbaiki 3
hal sebelumnya.
Selain track record, kita juga membahas mengenai milestone yaitu dengan merencanakan
hal-hal yang ingin diraih ke depannya. Contohnya jika kita bercita-cita ingin
menjadi direktur di umur 35 tahun, maka kita bisa merencakan misalnya untuk
mulai kerjaumur 23 tahun, naik jabatan umur 25 tahun, sampai akhirnya meraih
keinginan kita untuk menjadi direktur.
Track record dan milestone seseorang dapat dilihat
dari CV dan portfolio. Selain itu, faktanya sekarang mulai banyak perusahaan
yang melihat track record dari social media sebagai digital CV, oleh karena itu
kita perlu mengingat untuk lebih bijak dalam menggunakan social media karena
akan meninggalkan jejak digital yang nantinya mungkin akan berpengaruh ke
penilaian perusahaan saat kita mencari kerja.
---------------------------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------------------------
Di akhir kemudian terdapat beberapa pertanyaan yaitu
1.
“Quarter Life Crisis” Penyebab dan Solusinya
Quarter life crisis biasa dialami seseorang di umur
20an. Biasanya terjadi karena terdapat
perubahan fase hidup, yaitu dari dunia sekolah ke dunia kerja. Di dunia
sekolah, kita sudah disediakan jalurnya dan tinggal mengikuti saja, berbeda
dengan dunia kerja yang memiliki pilihan jalan yang tak terbatas. Selain karena
perubahan fase, quarter life crisis juga dapat dialami karena seseorang menghadapi peran yang berbeda. Dimana
di usia-usia quarter life crisis adalah usia seseorang biasanya mulai memiliki
pasangan, menikah dan mempunyai anak. Setelah menikah maka kehidupan akan
berbeda, hidup tanpa bantuan orang tua, memiliki peran sebagai istri atau
suami, ibu atau ayah. Meskipun sudah mengenal pasangan dari lama, bukan berarti
bisa mencegah langsung beradaptasi dengan peran yang baru tersebut.
Untuk
mengobati quarter life crisis,
kita harus mengetahui alasan dari
quarter life crisis itu, apakah karena pekerjaan atau peran rumah tangga,
atau bahkan bisa jadi karena misalnya teman-teman lain sudah menikah dan kita
belum. Solusinya juga bisa dengan sharing
ke orang yang dipercaya dan tidak memendam masalah sendiri. Dimana
dikatakan bahwa salah satu penyebab depresi adalah karena seseorang memendam
sendiri masalahnya. Dengan sharing ke orang yag kita percaya, kita bisa melihat
masalah tersebut dari perspektif orang lain dan memberikan pikiran-pikiran
berbeda ke diri kita. Quarter life
crisis itu wajar terjadi asalkan kita aware dan mau mencari bantuan untuk
mengatasinya.
2.
MBTI Test
MBTI test adalah salah satu tes psikologi yang banyak
digunakan untuk mengetahui kepribadian seseorang. Semua tes psikologi pada dasarnya memiliki dasar dan teori yang sama,
yang perlu diperhatikan adalah apakah
tes tersebut sudah tervalidasi dan diuji coba dengan hasil yang baik.
3.
Untuk memperkuat Why?
Untuk memperkuat What kita bisa melakukan dengan
belajar, sama halnya dengan Action. Sedangkan untuk Why kita bisa memperkuatnya
dengan cara mengeksplor diri, yaitu
dengan mencoba hal baru dan lingkungan baru. Dengan mengeksplor diri, kita akan
mengetahui apa yang kita sukai dan tidak kita sukai. Karena Why lebih susah diubah dibandingkan Action.
Jadi sebenarnya kita mengeksplor diri bukan
untuk merubah diri kita, tapi untuk mengetahui kekuatan dan kekurangan kita
sehingga bisa memanage kekurangan diri kita tersebut. Contohnya orang introvert
tidak nyaman berbicara di depan umum, sehingga butuh management dengan melatih
public speaking sehingga bisa melakukan Action.
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Nah kurang lebih itulah hal-hal yang dibahas di event
kemarin. Dalam kira-kira 1,5 jam tapi kita bisa mendapatkan banyak sekali
pengetahuan baru, dan bisa mengenal diri kita lebih baik. Untuk kesimpulan dari
event tersebut di antaranya:
1.
Careers can go in every direction
2.
Identify your strength and area of development
3.
Ensure alignment and close the gaps needed
4.
Find career direction with help from others
5.
Create your story!
Jadi untuk menutup artikel ini gw mengucapkan
“Goodluck
with whatever we want to be and enjoy the journey!” – klob.id
Comments
Post a Comment